Cemaraonline – Amerika Serikat (AS) disebut telah mengirimkan persenjataan dalam jumlah besar, termasuk bom penghancur bunker berukuran besar, sejak invasi militer Israel di Jalur Gaza, 7 Oktober silam.
Bom penghancur bunker milik AS dikenal karena kemampuannya menembus ke dalam struktur benteng sebelum meledak.
Mengutip Anadolu, Sabtu (2/12/2023), suplai senjata AS untuk Israel terdiri dari sekitar 15.000 bom dan 57.000 peluru artileri. Amunisi ini dibawa dengan kargo militer tidak lama setelah konflik Hamas dan Israel meletus di Jalur Gaza.
Baca juga: Islamofobia Meningkat di Amerika Serikat Pasca Konflik Israel-Palestina
Hanya saja, hingga belum diketahui data pasti terkait total senjata yang sudah dikirimkan AS untuk misi Israel.
“AS sebelumnya tidak mengungkap jumlah total senjata yang dikirim ke Israel atau transfer 100 BLU-109, bom penghancur bunker seberat 2.000 pon,” katanya.
Tentara Israel kembali menghujani Gaza dengan bom pada Jumat pagi setelah memutuskan tidak memperpanjang kesepakatan satu minggu jeda kemanusiaan dengan Hamas.
Paling kurang terdapat 193 warga Palestina tewas dan 652 orang terluka akibat serangan udara Israel pada Jumat itu.
Lebih dari 15.000 warga Palestina tewas sejak serangan Israel di Jalur Gaza pada awal Oktober yang lalu.
Dari jumlah tewas tersebut, sebagian besarnya merupakan anak-anak dan perempuan.